Sega puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat menjalani puasa di bulan Ramadhan 1443 H ini. Tepat pada tanggal 2 Mei 2022 ialah Hari Raya Idul Fitri, hari berlebaran bagi seluruh umat Muslim di dunia. Pesantren Matahari menggelar shalat idul fitri di lokasi pesantren. Khutbah idul fitri disampaikan oleh Prof. Dr. H. Moch. Qasim Mathar, MA., pembina Pesantren Matahari. Sementara imam shalat dipimpin oleh Syamsul Bahri. Penyelenggaraan shalat ‘eid dihadiri oleh beberapa santri dan juga warga di sekitar lokasi pesantren.
Sebelum memulai khutbahnya, khatib meminta kepada seluruh jamaah yang hadir untuk bersama-sama mengheningkan cipta dan berdoa atas berpulangnya ke rahmatullah Raba dg. Tayu, seorang ibu yang sehari-harinya bertugas memasakkan makanan untuk para santri Pesantren Matahari. Semoga amalan-amalan kebajikan almarhumah diterima di sisiNya.
Dalam khutbahnya, Prof. Qasim menyampaikan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi mesti dimiliki oleh umat Islam. Dengan kedua hal tersebut, Islam akan lebih berperan penting dalam perubahan-perubahan yang terjadi di dunia saat ini. Saat ini teknologi dikuasai oleh Barat, sehingga mereka dapat melakukan apa saja yang mereka inginkan. Dikhawatirkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi tanpa pengetahuan agama yang baik dan benar bisa mendatangkan bencana bagi umat manusia. Oleh karenanya, tambahnya, pengetahuan agama yang baik dan benar juga mesti beriringan dengan upaya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut.
Materi khutbah idul fitri yang disampaikannya ditampilkan pada layar presentasi. Menurutnya, dengan adanya layar yang menunjukkan materi yang disampaikan kepada jamaah, saat ini khutbah tidak perlu berlama-lama karena pesan-pesan tersebut sudah sangat tervisualisasikan (tergambarkan) dengan sangat jelas, dan pesan tersebut akan semakin jelas dengan penjelasan dari khatib. Beberapa materi khutbah pada (slide) di layar menunjukkan beberapa gambar dan juga video terkait dengan kerja keras dan disiplin. Menurutnya, jika seorang Muslim ingin berpendidikan yang baik, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi disertai dengan pemahaman agama yang baik dan benar maka kata kuncinya ialah biasakan hidup berdisiplin. Tanpa menjadikan disiplin sebagai karakater hidup maka seorang Muslim mustahil bisa menjadi orang yang sukses.
Ia mengilustrasikan pada gambar yang ada pada materi khutbah di mana ada gambar sekelompok orang yang berada di kolong-kolong jembatan, ada pula gambar yang menunjukkan sekelompok orang sukses. Pesannya, terkhusus kepada santri yang hadir, Pesantren Matahari tidak menginginkan melihat santrinya kelak hidup di kolong-kolong jembatan seperti yang diilustrasikannya sebagai ketidaksuksesan. Sebaliknya, pesantren menginkan setiap santrinya kelak menjadi orang yang sukes, memiliki karakter pekerja keras dan disiplin yang tinggi dalam setiap tarikan nafasnya yang dengat itu ia bisa menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Idul fitri merupakan Hari Besar, hari di mana setiap umat Islam kembali suci (fitrah), insya Allah. Setiap mahkluk ciptaanNya pada hari ini ber-tasbih, tahlil, dan tahmid kepada Allah SWT. Hari ini ialah hari bermaaf-maafan antara sesama manusia. Lebaran mesti dimaknai sebagai melebarkan silaturahmi kepada sesama. Semoga setiap sahur, tarawaih, bacaan Qur’an, dan amalan-amalan lainnya selama di bulan Ramadhan ini diterima semua oleh Allah SWT. Semoga tahun depan kita semua masih diberikan kesempatan untuk berjumpa kembali di tempat ini, tutupnya.